Wujud buku 'Kejutan Sebelum Ramadhan' |
#ProyekMenulis ini diselenggarakan oleh penerbit online self-publishing @nulisbuku mulai tanggal 1 Juli - 5 Juli 2013 dengan tema 'Kejutan Sebelum Ramadhan'. Ada dua kategori dalam lomba ini yaitu perorangan dan kolaborasi (gabungan dua orang atau lebih). Berhubung aku ingin lebih mengasah kemampuan menulis, aku mengikuti lomba ini. Selain temanya yang 'pas' deadlinenya pun cepat, jadi secara tidak langsung memaksa aku berpikir keras untuk menulis.
Saat menilah ada kategori kolaborasi langsung terlintas dipikiranku untuk mengajak @aistiara29 karena tulisannya bagus, kemampuan menulisnya sudah terasah. Jadilah hari ke-2 dan ke-3 di bulan Juli aku berkunjung ke rumahnya, walaupun dari pertemuan dua hari kami tak bisa menyelesaikan #ProyekMenulis kami. Yang ada hanya draft dan garis besar cerita, masih acak-acakkan sekali. Sedangkan untuk kategori perorangan aku sudah mengirim naskah pada 3 Juli 2013 dengan judul 'New Life' menceritakan tentang anak yang memiliki kehidupan baru yaitu keluarga baru setelah ibunya menikah kembali kemudian memiliki adik tiri yang sangat nakal. Dan disana dia mendapat kejutannya.
Hari ke-4 aku tidak bisa datang ke rumah Ais, karena mengikuti Pelatihan Jurnalistik Metro TV on Campus UNSRI. Wah, mendekati deadline dan kami belum membuat apapun dengan yakin. Malamnya aku menelpon Ais dan mendongengkan cerita yang ingin aku tuangkan dalam tulisan. Tentang persahabatan dua gadis yang berbeda sifat, pendiam dan periang. Mereka jarang berbicara satu sama lain, tapi sudah ada ruang dihati mereka untuk masing-masing. Menjelang hari ulang tahun mereka, ya mereka berulang tahun di tanggal, bulan, dan tahun yang sama. Froza dan Fosca menyiapkan kejutan untuk sahabatnya. Kami begadang sampai lewat pukul 12 untuk membahas cerpen ini.
5 Juli 2013 kami memutuskan untuk mengklonikan tulisan kami. Sibuk menelpon, sms, dan chat di facebook mencocokkan tulisan kami. Menyenangkan karena ini kali pertama menulis bersama orang lain. Hal aneh yang kami sadari adalah kami menyelesaikan cerpen kami tanpa bertatap muka alias hanya dipertemukan lewat suara dan tulisan saja. Akhirnya setelah cukup berunding kami mengirimkan cerpen kami yang berjudul 'Elegi Bianglala' sekitar pukul 10.