tadaaa~~ aku bawa FF nih :p ini FF buatan aku yang pertama, aku rasa ini FFnya kurang nendang jalan ceritanya, jadi aku keluarin belakangan :P hehehehehe, gausah banyak omong, silahkan membaca ^^
Tittle : Please Don't Go
Author : Iendyify Indri
Cast : Shin Min Young, Neul Chan, Hwang Yeon Rin, Choi Minho, Jonghyun, Kim Kibum
Genre : Tragedy, Romantic, Friendship
(OST. Hello)
Seperti biasa aku mengayuh sepedaku menuju sekolah yang cukup jauh dari rumahku, jam ku menunjukkan pukul 07.00 dan membuat aku terburu-buru mengayuh sepedaku. ‘Ini semua pasti karena aku rela begadang hanya untuk menemani oppaku, oppa Jonghyun! Awas saja kalau aku sampai terlambat ke sekolah, sampai rumah akan ku hajar dia!’
“Haduh, sebentar lagi pukul 07.10 bisa bisa jadi pajangan di lapangan!” gerutuku sambil mengayuh sepeda secepat mungkin. Karena terlalu terburu-buru aku tak melihat ada kubangan air di tengah jalan, dan akhirnya aku terciprat air! “Sial!” gerutuku lagi.
Kini jamku menunjukkan pukul 07.06 huaa!!! Empat menit lagi bel sekolahku akan berbunyi! Tepat 07.08 gerbang sekolahku sudah terlihat, aku pun bernapas lega, kurang sedikit lagi!
“Hey minggir!” teriakku saat aku menyadari ada mobil yang juga akan masuk menuju sekolah, tapi karena aku tidak bisa ngerem mendadak, akhirnya aku menabrak bagian belakang mobil itu, sampai lecet! Saat itu juga pemilik mobil itu keluar dari mobilnya, dan menghampiri diriku.
“Apa kau tidak punya mata? Ha? Kau pikir harga mobil ini murah? Kau sudah membuat mobil baruku ini lecet!” cerocos pemilik mobil itu,
“Mianhae, aku tidak sengaja, aku sedang terburu-buru, aku hampir terlambat, dan sekarang aku benar-benar terlambat!” kataku dengan nada yang sedikit meninggi,
“Jadi kau menyalahkanku karena kau terlambat? Siapa suruh kau terlambat? Sekarang kau harus ganti rugi!” kata pemilik mobil itu sambil menunjuk ke arah bagian mobilnya yang lecet.
“Baik, akan ku ganti! Tapi izinkan aku untuk memarkirkan sepedaku dan bergegas masuk ke kelasku yang berada di lantai tiga!” aku pun bergegas mengambil sepedaku yang tergeletak dan membawanya ke tempat parkir dan berlari sekencang mungkin.
“Hey! Kembali!” teriak pemilik mobil tadi.
“Sudahlah Key, lebih baik sekarang kita menuju kantor untuk menanyakan dimana kelas kita,”
***
‘Setelah insiden mobil tadi aku benar-benar marah pada yeoja tadi, dia pikir dia siapa? Dengan mudah mengatakan akan mengganti kerusakan mobilku? Dan aku berjanji akan menagih janjinya!’
“Key, Key!” Minho membuyarkan lamunanku tentang yeoja itu. “Ne.. kemarin ada seorang guru yang bilang bahwa kami masuk kelas XI.2, dan kami mohon bantuannya untuk bisa menuju ke kelas,” guru itupun mengantarkan kami menuju tangga, menuju lantai dua, kemudian beranjak menuju tangga selanjutnya dan sekarang kami berada di lantai tiga! ‘Lantai tiga? Berarti yeoja menyebalkan itu juga ada disini! Hah, lihat saja nanti!’
“Ini kelas kalian,” kata guru itu sambil membukakan pintu kelas XI.2. “Kamsahamnida!” ucap kami sambil membungkukkan badan.
“Kau?” tunjukku pada seorang yeoja yang berdiri di depan kelas!
“Key!” yeoja itupun memelukku erat dan mendapat tatapan heran dari seisi kelas.
“Neul Chan, lepaskan aku! Kau tahu kan kita berada dimana?” bisikku saat yeoja itu masih memelukku erat.
“Mian, Key. Aku tak menyangka gossip tentang murid baru itu ternyata benar, dan ternyata itu kau!”
“Mian, apa kau murid baru itu?” tanya guru yang saat itu sedang berada di dalam kelas.
“Ne..” “Kenalkan diri kalian,”
“Saya Kim Kibum, kalian bisa memanggilku Key, saya pindahan dari Seoul,”
“Saya Choi Minho, panggil saja Minho, saya juga pindahan dari Seoul, salam kenal,”
“Kalian boleh duduk di belakang, dikursi yang kosong itu! Neul Chan, lanjutkan pekerjaanmu!” Aku dan Minho pun duduk di belakang, di dekat jendela, dan dari sini aku bisa menikmati pemandangan hamparan sawah dengan bukit yang ada diujung persawahan itu, sungguh indah.
“Key, kenapa kau tidak memberiku kabar bahwa kau akan pindah kesini?” tanya Neul Chan saat jam istirahat tiba.
“Aku pikir ini bisa jadi kejutan,” kataku bohong, sebenarnya aku tidak berharap bisa satu sekolah dengan yeoja menyebalkan ini! Apalagi sekelas, sudah cukup aku dipermainkan oleh yeoja ini!
“Key, ternyata kebiasaanmu yang romantis itu tidak pernah hilang. Kau masih bisa membuat kejutan itu, dan merasa sangat senang,” aku hanya terdiam melihat tingkahnya yang sangat menjijikkan itu..
“Minho, kau mau kemana?” teriakku saat melihat Minho keluar dari kelas, dan aku langsung menyusul Minho dan meninggalkan yeoja itu.
“Minho, kau mau kemana?” kuulangi lagi pertanyaanku tadi.
“Aku ingin ke kantin,” ucap Minho sambil berjalan tanpa tahu arah,
“Apa kau tahu dimana kantin?” saat mendengar pertanyaanku, Minho langsung menepuk bahu seorang yeoja.
“Kau tahu dimana kantin?” yeoja itupun berbalik, dan terlihat terhipnotis oleh tatapan Minho yang flame itu.
“Hello? Kau mendengarku?” yeoja itu hanya diam,
“Ah.. bagaimana denganmu? Bisa kau tunjukkan dimana kantin?” yeoja yang satu lagi pun berbalik.
“Kantin? Ayo ikut aku!” yeoja itupun berjalan, tapi tunggu! Dia yeoja yang menabrak mobilku! Saat aku akan menegurnya, Minho malah menghalangiku.
“Jangan bawa masalah mobilmu dulu, Key, aku yakin pasti ketika dia sadar bahwa itu kau, dia akan ganti rugi,” aku pun menurut dan berjalan mengekori Minho. Tibalah kami di kantin, dan terlihat kantin ini sangat ramai, sampai aku tidak bisa melihat kios-kios makanan untuk kami singgahi.
“Tempat ini memang ramai, apa kau masih mau menunggu sampai antrian selesai?” tanya yeoja itu pada Minho.
“Aku rasa tidak, apakah ada kantin lain yang tidak seramai ini?”
“Semua kantin ditiap lantai selalu penuh, kalau kau datang terlambat seperti ini dijamin kau hanya akan menghabiskan waktu istirahatmu dengan menunggu! Apa kau sangat lapar?”
“Tentu saja, apalagi temanku yang ada disana!” Minho langsung menunjuk ke arahku, dan yeoja itu menoleh ke arahku.
“Kau? Yang tadi aku tabrak mobilnya?” tanya yeoja itu saat ia melihatku,
“Ne.. untung kau masih ingat aku, jadi..” seketika Minho menginjak kakiku!
“Aw! Minho!”
“Hmm, sekali lagi mian, aku rasa untuk sementara aku bisa menebus kesalahanku, ayo ikut aku!” ucap yeoja itu sambil berjalan menuju suatu tempat. Perpustakaan! Dia membawa kami ke perpustakaan? Dia pikir kami akan kenyang dengan tumpukkan buku?