Thursday, October 2, 2014

Surat untuk Papa

Papa, apa kabarmu di sana? Aku harap Papa baik-baik saja, dan terus membaik. Karena aku tahu Allah menyayangi Papa. Pa, apa Papa mengingat kami, keluarga kecil kita saat kita terpisah seperti setahun belakangan? Aku harap ya, karena aku masih akan terus mengingat Papa. Pa, aku sangat rindu Papa. Amat sangat rindu. Sering waktu kosong membuatku terlempar pada masa kita masih satu atap. Walau tak sempurna masih ada tawa di sana. Sekalipun aku juga tidak bisa memastikan, Pa. Apakah tawa itu tulus atau tidak, yang penting aku pernah merasa bahagia di samping Papa. Karena Papa telah ditakdirkan menjadi Papaku. Karena Allah memilihmu.
Pa, apa kau sudah berubah? Kabar baik yang kukatakan di awal adalah tentang tabiatmu. Aku selalu berdoa agar Allah mempertemukan kita di surga-Nya. Allah memberimu hidayah, dan Papa senantiasa dalam rangkulan Allah, aamiin.
Pa, maafkan aku. Maaf karena bahkan sekarang aku tak tahu kau di mana, dan bagaimana keadaanmu sekarang. Harapku Pa, kita masih diberi kesempatan untuk bertemu lagi. Aku ingin memeluk Papa dan meminta maaf. Pertemuan terakhir kita tidaklah baik, dan aku merasa sangat bersalah.
Pa, yang perlu Papa tahu. Aku selalu menganggap Papa adalah papaku, tidak bisa diganti oleh siapapun. Kelak akupun ingin Papa jadi wali nikahku.
Pa. Aku cinta Papa karena Allah.

No comments:

Post a Comment

ayo komentar postingan ini, pasti komentar kalian akan sangat berguna buat saya khususnya. komentar ya....