Jang Wooyoung
Kim Junsu
Joo
ini fanfict untuk Wooyoung's Birthday Project :D happy reading~~
-----
“Minyoung, apa kau tidak mau menonton konser
2PM? Padahal aku sudah membelikan tiket ini untukmu, sebagai kado ulang tahun,”
ucap Eunji padaku yang sibuk latihan dance.
“Ani!” jawabku kasar, aku memang tidak ingin
menonton konser 2PM, dan tidak akan pernah mau!
“Wae? Bukankah kau dulu trainee di JYP? Dan
dulu kau sangat dengan member 2PM,” akupun berhenti melakukan gerakan yang baru
kupelajari dan aku keluar dari ruang latihan untuk meninggalkan Eunji
sendirian.
Aku dulu memang trainee di JYP, tapi itu dulu
dan aku tidak akan sudi bertemu dengannya lagi. Banyak kenangan pahit yang aku
rasakan saat aku menjadi trainee di JYP, dan itu telah cukup menorehkan luka
yang cukup dalam pada diriku.
-flashback-
Akhirnya aku bisa diterima di JYP setelah enam
kali ikut audisi akhirnya aku diterima untuk menjadi trainee disalah satu
management paling terkenal di Korea. Hal terbaik dalam hasil audisiku ini
adalah aku diberi project untuk solo, bukan debut bersama beberapa trainee lain
dalam bentuk girlband, melainkan solo! Mereka bilang bahwa suaraku sulit untuk
menyatu membentuk harmoni yang baik bersama trainee yang lain, dan ini adalah
nilai plus untukku. Selama trainee aku kenal dengan Joo eonni, dia adalah
Sunbaeku dalam hal bernyanyi solo, dia adalah seorang penyanyi dengan suara
yang khas dan aku sangat suka saat Joo eonni memberiku contoh bagaimana cara
bernyanyi dengan teknik yang benar. Selain Joo eonni sunbaeku adalah Junsu
oppa, walaupun dia adalah member boyband tapi JYP memberi dia project untuk
solo dengan ‘Alive’ yang menurutku sangat cocok dengan karakter Junsu oppa. Dia
sering memberiku banyak cerita tentang pengalamannya selama menjadi trainee, ia
selalu memberiku semangat ketika aku merasa lelah saat latihan, juga mengajakku
untuk makan bersama member 2PM lainnya.
“Minyoung, kau kenapa? Apa ada masalah?” tanya
Junsu oppa saat aku duduk sendirian di pojok ruang latihan.
“Aniya oppa, aku hanya merasa sangat merinduka
eomma dan appa,” kemudian Junsu oppa mendekatiku dan meraih tanganku membantuku
untuk berdiri.
“Kalau kau rindu eomma dan appamu, ayo biar
aku hilangkan rasa rindu itu sedikit dengan kegembiraan!” Junsu oppa kemudian
menyeretku ke sebuah ruang latihan lain yang berisi semua member 2PM.
“Annyeong Minyong-ah!” sapa semua member 2PM
serempak, dan aku hanya membungkuk dan memberikan senyuman.
“Minyoung kita ini sedang rindu pada eomma dan
appanya, apa yang harus kita lakukan?” tanya Junsu oppa pada member 2PM yang
lain. Mereka kelihatan berpikir, cukup lama dan tanpa sengaja aku mendesah
pelan, dan mereka semua menatapku aneh.
“Apa kami berpikir terlalu lama? Baiklah ayo
kita makan saja!” sahut Junho oppa cepat.
“Aniya, aku sudah makan tadi. Aku ingin
istirahat sekarang, kalian juga harus istirahat ya. Annyeong~” akupun pamit dan
menuju dorm untuk melepaskan lelahku sejenak. Ketika aku beranjak dari tempat
semula aku bisa mendengar mereka saling menyalahkan satu sama lain, entahlah.
Annyeonghaseyo
Minyoung, apa setelah beristirahat perasaanmu membaik?
Saat aku terbangun dari tidurku kulihat ada
pesan yang masuk ke ponselku, Wooyoung oppa? Benarkah? Bukankah kami tidak
pernah saling mengirim pesan sebelumnya? Darimana Wooyoung oppa tahu nomor
ponselku? Aku memang menyimpan nomor Wooyoung oppa, dan itu karena aku
curi-curi dari Junsu oppa, tapi kenapa Wooyoung oppa...
Annyeonghaseyo,
sudah membaik Wooyoung oppa gomawo J Darimana Wooyoung oppa tahu nomor ponselku?
Dari
Junsu hyung aku tadi memaksanya untuk memberikan nomormu! Untuk dia takluk
padaku! Hahahaha … Dan darimana kau tahu bahwa ini aku?
Ohh, aku
memang menyimpannya dari Junsu oppa, member lain juga aku simpan kok!
Apa ini? Apakah Wooyoung oppa sangat
mengkhawatirkanku, dan memaksa Junsu oppa untuk memberikan nomor ponselku? Apa
mungkin rasa khawatir yang dia rasakan sama seperti rasa khawatirku padanya?
Apa aku terlalu cepat untuk menyimpulkan semua ini?
Ya, aku memang menyukai Wooyoung oppa, jauh
sebelum aku menjadi trainee, dan sudah bertahun-tahun aku memendam perasaan
ini. Yang membuat aku mulai mencintainya adalah, saat konser 2PM dia memberiku
bunga mawar dan sekilas memelukku juga banyak melakukan eye contact padaku.
Mungkin banyak hottest yang diperlakukan sama sepertiku, tapi pelukkan itu
terasa begitu hangat melebihi rasa cinta idol terhadap fansnya.
Saat aku sedang latihan vocal aku melihat
Wooyoung oppa lewat dan ia terlihat sangat sedih, kenapa ya? Haruskah aku
mengirimnya pesan? Ya, harus setelah latihan vocal ini selesai!
Oppa kau
kenapa? Aku melihatmu sangat sedih hari ini
Bisakah
kita bertemu? Di ruang latihan dance tempat kau biasa latihan saja, sepertinya
sekarang tidak ada yang memakainya.
Ne~
Saat aku masuk ternyata Wooyoung oppa sudah
ada di dalam, dengan wajahnya yang terlihat murung ia masih menyempatkan waktu
untuk dance selagi menungguku datang.
“Akhirnya kau datang, aku ingin menceritakan
sesuatu padamu. Tapi aku ingin tetap dance, bisakah?” kuanggukkan kepalaku, dan
aku mulai dance sesuai dengan alunan musik yang sedang diputar.
“Aku sedang menyukai seseorang…” deg! aku
harap itu aku, tolong jujur oppa!
“Tapi dia terlihat menggantung cintaku,
terkadang ia terlihat sangat peduli padaku, namun akhir-akhir ini dia
mengacuhkanku, ia selalu menghindar dariku,” apa itu aku? Tapi apa aku
menghindar darinya?
“Apa dia sudah tahu apa perasaanmu?” tanyaku
ingin tahu lebih dalam.
“Aku belum mengatakannya, tapi apa sikapku
padanya tidak begitu tersirat jelas kalau aku mencintainya?”
“Bagaimana seseorang tahu apa yang kamu
rasakan dalam hati? Jika nyatanya fisikmu selalu bisa mengelak dari kenyataan
dalam hatimu? Nyatakan dengan segenap kejujuran hati, biarkan dia merasakan
tulus cinta yang kamu berikan padanya” seketika Wooyoung oppa berhenti dance,
dan ia menatapku intens dan langsung memelukku erat sangat erat.
“Gomawo Minyoung-ah! Aku akan menerapkan apa
katamu!” kemudian ia melepaskan pelukan hangatnya, dan menggandeng tanganku dan
mengajakku untuk makan siang. Ini pertama kalinya Wooyoung oppa mengajakku
makan bersama berdua, ya walaupun bukan dinner ini sangat berkesan untukku, dan
saat makan dia terlihat sangat gembira. Apa ini karena ia merasa gembira makan
berdua bersamaku?
Setelah insiden makan siang itu kami menjadi
lebih dekat, dan saat waktu luang menyempatkan untuk saling mengirim pesan, dan
ia juga menerapkan pesanku padanya untuk menjaga pola makan, sungguh anak yang
penurut. Selain itu saat valentine ia juga memberikanku sebuah coklat, begitu
juga denganku, dia bilang ia memberikannya padaku karena aku sosok adik yang
baik untukknya. Apa iya hanya seorang adik? Aku yakin aku bernilai lebih di
matanya. Semoga…
Aku sangat
sedih Minyoung-ah
Suatu malam ia mengirimkan sebuah pesan
padaku.
Waeyo
oppa? Ceritakan saja, mungkin aku bisa membantumu
Kau tahu
wanita yang aku ceritakan padamu? Aku rasa aku menyerah! Aku sudah tidak ada
harapan lagi untuk merebut hatinya. Padahal aku sangat dekat dengan adik juga
ayahnya, apa ini kurang cukup?
Benarkah? Wanita itu bukan aku? Seingatku aku
tidak punya adik, dan Wooyoung oppa tidak kenal dengan appaku. Mungkinkah
selama ini memang bukan aku?
Ketika
kamu melepaskan sebuah cinta, biarkan ia pergi untuk menemukan cinta yang lain.
Kelak jika Tuhan memang memiliki takdir untuk kalian, cinta itu akan kembali
padamu, sebab ia akan merasakan rindu yang teramat dalam karena telah berpisah
jauh dengan cinta yang sebelumnya memang ditakdirkan untuknya
Benarkah
Minyoung-ah? Baiklah aku akan merelakannya pergi untuk sekarang, tapi aku yakin
kelak ia akan kembali padaku!
Aku sudah kembali padamu oppa, dan aku
pastikan akulah cinta yang ditakdirkan Tuhan untukmu! Tak akan kubiarkan
perasaan yang sudah bertahun-tahun aku pendam ini hanya bisa menjadi kenangan
dan dilupakan. Aku akan membuatmu sadar bahwa aku ini ada!
Ne, aku
senang oppa sekarang kita sama-sama belum memiliki harapan untuk membuka cinta
kembali
Hari ini Wooyoung oppa ulang tahun, dan aku
sudah membuat sulaman dengan tulisan ‘Happy BDay Wooyoung Oppa’ juga boneka
yang aku buat semirip mungkin dengan Wooyoung oppa, dan aku sudah memasang
alarm tepat jam 00.00 untuk menjadi yang pertama mengucapkan saengil chukka
hamnida padanya. Aku sudah tidak sabar untuk mengucapkannya, semoga ia akan
senang.
Saat alarmku berbunyi aku langsung menelpon
Wooyoung oppa, ah dia mengangkatnya!
“Saengil chukka hamnida Wooyoung oppa!”
teriakku saat kurasa teleponku diangkat, tapi Wooyoung oppa sama sekali tidak
menjawab, malah ia terdengar seperti menguap.
“Oppa? Oppa? Apa kau disana?” tanyaku sedikit
mengeraskan suara, hasilnya nihil ia tak biacara sepatah kataku padaku, bahkan
untuk mengucapkan kamsahamnida padaku.
Saengil
chukka hamnida Wooyoung oppa, semoga di tahun ini kau semakin sukses bersama
2PM.
Akhirnya aku menutup telepon dan memutuskan
untuk mengirimkan pesan singkat padanya. Mungkin ia masih tidur dan enggan
mengangkat teleponku tadi, ya pasti ia kelelahan, dia tak bermaksud membuatku
marah padanya, ya pasti itu.
Saat matahari mulai terbit kulihat ponselnya,
tidak ada missed call atau pesan dari Wooyoung oppa, mungkin ia tidak sempat
melihat ponselnya dan ia langsung pergi latihan, ya pasti begitu. Sekitar pukul
tujuh aku bergegas menuju tempat trainee, dan tentunya bermaksud memberikan
kadoku padanya.
“Junsu oppa! Mana Wooyung oppa?” tanyaku pada
Junsu oppa saat kebetulan bertemu dengannya di depan ruang recording.
“Dia kembali ke Busan, dia ingin merayakan
ulang tahun kali ini bersama keluarganya. Tapi semalam kami sudah mengadakan
pesta kecil-kecilan” kembali ke Busan? Sempat peseta kecil-kecilan dan ia sama
sekali tidak membaca pesanku? Kemudian aku melihat twitternya, dan ternyata ia
sudah mempost tentang ulang tahunnya tadi malam, dan ia tidak membalas pesanku?
Mungkin ia ingin membalasnya, tapi ia terlalu sibuk untuk berpesta dan
mengabarkan pada fansnya di seluruh dunia, ditambah persiapan untuk kembali ke
Busan itukan bukan sesuatu yang cepat, ya pasti begitu!
“Kapan dia akan kembali?”
“Mungkin besok, lagipula hari ini kami free.
Apa kau ada sesuatu yang ingin disampaikan padanya?” Aku menggeleng pelan,
kemudian membungkukkan badan, dan perlahan berjalan menjauhi Junsu oppa. Besok
ia baru akan pulang, akan sangat terlambat jika aku memberikan hadiah ini
besok, ah mungkin aku bisa memberikannya lewat twitter!
@0430yes saengil chukka hamnida Wooyoung oppa!
That’s for you~ only you~~ kkkk
Aku mengirimkan foto dari kado yang akan
kuberikan padanya, semoga ia membalasnya.
Tak lama aku mendapatkan pesan darinya. Pasti ia akan berterima kasih
padaku atas kado yang kuberikan padanya!
Gomawo
Minyoung-ah atas ucapannya
Sudah? Hanya sebatas itu? Apa dia belum
melihat twitternya? Ya, pasti begitu, ia pasti belum ada waktu untuk membuka
akun twitternya sekarang.
Oppa
coba cek mentionmu ya, dari aku
Baiklah,
nanti saja ya. Aku sangat sibuk sekarang
Benar apa kataku, ia sangat sibuk jadi ia
tidak ada waktu untuk melihat mention dariku, iya pasti!
Akhirnya ia pulang! Aku sudah melihatnya hari
ini, dan ia terlihat begitu gembira! Apa ia sudah melihat kado dariku? Ah iya
aku belum memberikan kado ini padanya! Akupun mengejar Wooyoung oppa dan
memanggilkan dengan keras, dan ia pun berbalik!
“Ini oppa!” Wooyoung oppa terlihat sedikit
bingung, tapi ia mengambil kadoku dengan senyuman yang manis.
“Gomawo Minyoung-ah, kira-kira isinya apa ya?”
katanya sambil mengira-ngira dengan cara menggoyangkan kadoku dan menebak dari
suara benturan isi kado dengan permukaan yang menutupinya.
“Oppa tidak tahu? Itu kado yang aku foto, yang
aku tunjukkan pada oppa lewat twitter!”
“Mwo? Ahh… harusnya aku melihat dulu mention
darimu. Sebentar aku cek dulu,” katanya sambil mengambil ponselnya dari saku
jaketnya.
“Wah sebuah boneka! Neomu kyeopta!
Kamsahamnida Minyoung-ah. Aku harus latihan sekarang, mari kita bertemu lain
waktu. Annyeong” Jadi selama ini dia belum melihat kado dariku? Mungkin ia lupa
karena ia terlalu gembira bisa berkumpul bersama keluarganya, iya pasti begitu!
Aku tahu dia pasti sangat senang menerima kadoku, dan pasti ia akan
menyimpannya dengan baik.
Melihat Wooyoung oppa sangat semangat untuk
latihan, aku juga harus begitu! Hari ini aku diberi kesempatan oleh JYP untuk
menjadi model untuk MV terbaru 2AM, dan aku sangat senang bisa bertemu dengan
Jinwoon oppa! Dia benar-benar terlihat tampan!
“Minyoung, apa kau sudah mendengar lagu MV
ini?” tanya Jinwoon oppa padaku.
“Sejujurnya belum oppa, mianhae” akupun
memamerkan gigi putihku pada Jinwoon oppa, dan ia tertawa kecil.
“Lagu ini menceritakan tentang seseorang yang sangat merasa sedih karena ia
tidak bisa berhenti memikirkan orang yang dicintainya, ia selalu mengira apakah
orang yang ia cintai juga merasakan kesedihan yang ia rasakan? Apa dia juga
menitihkan air mata kerinduan sama seperti apa yang ia rasakan” sekilas aku
rasa cerita lagu ini sama sepertiku, setiap saat aku selalu mengira apakah
Wooyoung oppa juga memikirkanku, dan aku selalu yakin ia pasti begitu!
“Ceritanya sangat sedih, semoga aku bisa
berperan baik nanti”
“Hwaiting Minyoung!” semangat Jinwoon oppa
padaku. Seandainya Wooyoung oppa tahu kalau aku sedang melakukan shooting MV,
pasti ia juga akan menyemangatiku seperti Jinwoon oppa. Drrtt… drrrtt..
kurasakan ponselku bergetar, hmm pasti pesan dari Wooyoung oppa.
Hwaiting
Minyoung-ah!! Aku tak sabar menunggu MV ini keluar dan melihatmu didalamnya!
–Junsu oppa JYP-
Bukan, ternyata bukan dia. Mungkin dia sedang
sibuk latihan, karirnya kan lebih penting daripada aku. Ya, mungkin sesudah
latihan ia akan memberiku pesan. Tapi kenapa Junsu oppa sempat memberiku pesan?
Mungkin Wooyoung oppa sangat sibuk, sedangkan Junsu oppa hanya latihan sedikit,
karena waktu Wooyoung oppa ada di Busan Junsu oppa sangat berlatih keras, ya
pasti begitu!
Saat shooting MV aku terus memikirkan Wooyoung
oppa, bahkan aku kerap berhalusinasi kalau Jinwoon oppa adalah Wooyoung oppa,
hari ini aku benar-benar kacau! Wooyoung oppa aku harap kau segera menjelaskan
ini semua! Aku sudah lelah menunggu, dan aku sudah lelah terus memendam
perasaan ini!
Drrtt.. drrtt… Ada pesan! Pasti Wooyoung oppa!
Minyoung-ah
aku sudah memilih pilihan yang tepat! Bisakah kau bertemu denganku?
Sudah kuduga, pasti Wooyoung oppa mengirimku
pesan! Walau ini sudah sangat malam tapi aku rela, ini demi Wooyoung oppa!
Semoga pilihannya adalah aku…
Sesampainya di tempat yang sudah kami
janjikan, aku melihatnya dengan ekspresi wajah yang sangat bahagia. Mungkinkah
ini karena ia bertemu denganku? Iya, pasti begitu!
“Minyoung-ah aku sudah memilih pilihan yang
tepat!” katanya sambil menggoyangkan badanku sambil loncat-loncar, ia begitu
senang.
“Siapa pilihanmu?”
“Dia…” adalah kau! Ayo cepat katakan itu!
“Wanita yang aku ceritakan padamu! Dia sudah
kembali padaku Minyoung-ah, dia benar-benar ditakdirkan untukku!” wanita yang
kau ceritakan padaku? Itu bukan aku! Jadi…
“Minyoung-ah mengapa kau menangis? Ah, aku
tahu pasti kau terharu! Aku juga sangat senang Minyoung-ah, sangat
bahaaaaagiaaa!” aku semakin terisak, ternyata dugaanku salah besar, aku sama
sekali bukan yang membuatnya tersenyum tulus, aku bukan orang yang membuatnya
tertawa penuh arti, aku tidak pernah ada dalam hatinya, aku hanya figuran dalam
hal ini dan aku sudah dilupakan!
“Minyoung-ah? Gwenchanayo?”
“Ani! Kau tahu oppa? Aku sangat mencintaimu!
Neomu johaeyo!”
“Minyoung-ah~” Wooyoung oppa terlihat diam
sejenak, melihat perubahanku yang sangat kacau ini.
“Sejak kau memberikanku pelukan dan bunga
mawar saat konser aku bisa merasakan kehangatan yang melebihi rasa cinta idol
pada fansnya! Kau begitu khawatir padaku saat aku rindu pada eomma dan appa!
Saat aku menceritakan wanita itu dan memelukku, itu sebuah kehangatan yang
terasa lain! Saat kau makan bersamaku kau begitu senang, itu karena aku! Kau
memberikan ku coklat saat valentine itu karena aku sangat berharga untukmu! Kau
terus berlatih agar kau sukses dan bisa menunjukkannya padaku! Aku tahu kau
juga mencintaiku! Tapi kau terus mengelak!” jelasku sembari teriak, akhirnya
aku mengucapnya segala perasaan yang aku pendam dalam hatiku.
“Memang aku pernah melakukan itu? Aku memang
selalu memberikan pelukan dan bunga mawar pada fansku. Aku hanya ingin
memastikan kau tidak kabur untuk bertemu dengan eomma dan appamu, tidak lebih.
Aku memelukmu karena aku ingin berterima kasih kau sudah menyadarkanku bahwa
cinta itu kelak akan datang. Aku senang ketika makan bersamamu karena aku yakin
cinta itu akan kembali. Aku memberikan coklat karena aku ingin berterima kasih
kau telah menunjukkan bahwa cinta itu pasti kembali. Aku terus berlatih karena
aku ingin orang yang aku cintai melihatku lebih bersinar. Dan itu bukan kau Minyoung-ah
mianhae”
buk! Aku jatuh terduduk dan aku terus
menangis, aku tak menyangka bahwa selama ini aku telah memberikan cinta yang
teramat besar pada Wooyoung oppa dan aku sama sekali tidak mendapat balasan
atas apa yang aku berikan. Aku sungguh bodoh! Kenapa aku bisa begitu percaya
diri bahwa aku bisa dicintai setulus hati oleh orang yang sudah sangat terkenal
seperti Wooyoung oppa? Dia adalah laki-laki yang sangat kejam membiarkan aku
terus berharap bertahun-tahun dan kenyataannya aku harus mengubur semua
perasaan ini, walau aku tahu ini adalah hal tersulit dalam hidupku.
“Chukkae Wooyoung oppa, kau telah menemukan
cinta yang ditakdirkan untukmu. Gomawo kau telah memberiku pelajaran berharga!
Bahwa tidak semua cinta yang kau rasakan adalah sebuah kepastian, ia hanya
memberi sebuah harapan dan mimpi yang tidak akan terwujud! Jangan pernah
berikan cintamu setulus hati, karena jika cintamu hanya sebuah mimpi kau akan
sulit untuk membuka jalan bagi cinta yang lain”
Sejak saat itu semangatku untuk latihan sangat
turun, pembimbingku bahkan terus mengeluh padaku ia terus memarahiku karena aku
tidak konsentrasi saat latihan. Sampai akhirnya raportku terus menurun, dan JYP
memutuskan untuk mengeluarkanku karena kemampuanku tak juga meningkat justru
menurun. Sedih, itu pasti yang aku rasakan tapi aku bersyukur paling tidak aku
bisa pergi menjauh dari Wooyoung laki-laki kejam itu! Drrtt… drrtt
Minyoung-ah
kenapa kau keluar dari JYP? Padahal eonni sangat mengharapkan bisa berduet
denganmu kelak. –Joo eonni JYP-
Minyoung-ah
kenapa kau keluar ha! Kau tidak tahu apa, aku sudah berbagi banyak pengalaman
denganmu dan kau malah keluar dari JYP? Awas saja kalau kita tidak bertemu di
satu stage! –Junsu oppa JYP-
Aku
sudah pacaran dengan IU, gomawo telah menyemangatiku untuk terus menunggu. Mmm…
dan mianhae aku tidak bisa membahagiakanmu –Wooyoung oppa JYP-
Cukup kenangan ini terasa pahit! Aku yakin
Tuhan akan menunjukkan cinta lain, dan waktu akan cepat menghapus perasaan ini.
Ya aku yakin!
-flashback
end-
“Minyoung-ah!” Eunji memanggilku, ia terlihat
sedang berlari?
“Ku dengar 2PM akan mengajak salah satu dari
artis YG untuk menjadi guest star di konsernya, dank au tahu siapa itu?” Eunji
mengantungkan kalimatnya, membuatku penasaran.
“Kau!” apa aku? Kenapa harus aku? Ini tidak
bisa dibiarkan, aku tidak mau satu stage dengan 2PM! Apalagi ada laki-laki itu!
“Shireo!” kataku sambil membentak Eunji.
“Kau harus mau Minyoung,” tiba-tiba Junsu oppa
muncul di belakangku, disusul member 2PM lain.
“Ayolah, kau bisa mempromosikan lagu barumu
kan, dan juga featuring dengan kami! Ayolah~” rengek Junsu oppa padamu.
“Asalkan laki-laki itu harus berada 10 meter
dariku saat bernyanyi nanti!” kataku sambil menunjuk Wooyoung oppa.
“Aish jinja, itukan sudah satu tahun yang lalu
Minyoung. Apa kau masih dendam padaku? Kau kan adikku yang paling cantik, apa
kamu tidak mau tampil bersama oppa-oppamu?” huh kenapa Wooyoung oppa juga harus
merengek padaku juga? Iya aku tahu kejadian itu satu tahun yang lalu, tapi ini
tetap terasa sakit.
“Jebal~~” rengek semua member 2PM serentak,
sambil menunjukkan puppy eyes mereka.
“Ne, aku bersedia!”
“Yee!!!” sorak mereka semua bersama. Dan aku
hanya bisa tertawa melihat tingkah mereka yang seperti anak-anak itu.
Kadang Tuhan tidak memberikan apa yang kita
inginkan, tapi Tuhan akan memberikan apa yang kita butuhkan. Cinta kelak akan
datang sekalipun ia bukan yang kau harapkan tapi ia akan menjadi yang engkau
butuhkan. Pengorbanan itu memang ada, tapi Tuhan akan membalas pengorbanan itu
dengan sentuhan manis untuk kita kelak…
No comments:
Post a Comment
ayo komentar postingan ini, pasti komentar kalian akan sangat berguna buat saya khususnya. komentar ya....